FAR (15), warga Dukuh Jamur RT 001, RW 008, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo meninggal dalam kondisi luka di wajah dan kepala. Ia tewas usai mengikuti latihansilatdiSukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2020) malam. Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho mengatakan, masih menyelidiki kasus tewasnya pesilat tersebut.
Korban mengikuti latihan perdana sejak pandemi wabah Covid 19 di SDN 1 Trangsan, Gatak,Sukoharjo. Latihan perdana ini diikuti sekitar 20 peserta. Korban yang mengikuti latihansilattiba tiba terjatuh.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal. "Masih simpang siur antara keterangan saksinya. Jadi, ada yang (menyebutkan) karena kuda kuda, dicoba dipukul kaya orang latihan beladiri, tapi yang bersangkutan tidak kuat menahan. Terus (korban) jatuh ke depan mukanya mengenai paving," kata Nanung ditemui wartawan di PolresSukoharjo, Jawa Tengah, Senin (6/7/2020).
"Nanti kita rekonstruksi kebenarannya. Hari ini rencana kita gelar perkara," sambung dia. Nanung mengungkapkan sudah ada empat orang saksi yang diperiksa dalam kasus ini. Para saksi yang diperiksa merupakan peserta dan pelatihsilat.
Sementara baru yang ikut latihan yang kita periksa sebagai saksi. "Ini semua masih di bawah umur. Kemungkinan penanganannya nanti menurut UU Anak (Undang undang Perlindungan Anak). Pasalnya memenuhi 359," terangnya. Nanung menambahkan, otopsi jenazah korban sudah berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo.
"Untuk hasilnya sementara ada benturan benda tumpul di kepala," terangnya. Benturan benda tumpul di kepala tersebut diduga menjadi penyebab meninggalnya korban.