Kata 'viral' mungkin bisa jadi suatu musibah untuk sebuah tempat wisata. Semuanya berubah karena mendadak viral dan diserbu oleh para wisatawan. Wisatawan berbondong bondong datang didorong rasa penasaran terhadap tempat wisata yang terlihat cantik di media sosial. Tidak sedikit tempat wisata yang sudah dirawat dan ditata sedemikian rupa harus rusak akibat perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab.
Berikut ini kompilasi tempat wisata yang tak seindah dulu akibat foto dan videonya viral di media sosial, termasuk yang terbaruRanu Mandurodi Mojokerto : Foto dan video sempat viral karena keindahan alamnya, Ranu Manduro, Mojokerto ditutup untuk umum sejak Jumat (28/2/2020). Lokasi Ranu Manduro berada di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokero, Jawa Timur.
Tempat ini sempat viral karena keindahannya yang digadang gadang mirip dengan New Zealand. Padang rumput yang luas diselimuti kabut tipis dengan latar belakang gunung membuat orang orang tertarik ke sana. Sejatinya, Ranu Manduro bukanlah tempat wisata melainkan lahan tambang. Setelah videonya viral banyak orang datang dan menimbulkan kemacetan parah. Motor motor masuk dan sampah plastik juga semakin banyak ditemukan.
Kawasan ini telah ditutup oleh pemilknya tetapi ada beberapa warga setempat yang tetap mempersilahkan pengunjung yang hendak ke Ranu Manduro. Dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu pengunjung pada akhir pekan.(KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN) Negeri di Atas Awan sempat ditutup sementara pada Rabu (25/9/2019).Objek wisatayang berada di Gunung Luhur resmi ditutup sementara karena membeludaknya jumlah kunjungan hingga menimbulkan kemacetan parah.
Selain itu kemacetan yang tak terhindarkan mengakibatkan munculnya debu yang dikeluhkan para wisatawan. Bagaimana tidak sebanyak 30.000 orang memadati tempat tersebut dengan menggunakan kendaraan bermotor. Saat itu jalanan belum selesai diaspal sehingga mudah menimbulkan debu. Selama tiga bulan pengunjung dilarang untuk datang ke Negeri di Atas Awan.
Di samping itu, sembari menutup sementaraobjek wisataini, pemerintah Banten juga hendak menyelesaikan proyek pengerjaan jalan. Taman bunga yang indah dan elok ini pernah dirusak pengunjung demi mendapat foto terbaik untuk media sosial. Amaryllis Garden tadinya dipenuhi oleh bunga lili hujan yang mekar setahun sekali tepat di awal musim penghujan.
Keindahan dari Amaryllis garden dapat disandingkan dengan taman bunga Keukenhof di Belanda. Akhirnya tanpa waktu lama foto taman ini menjadi viral di media sosial sehingga orang berbondong bondong ingin melihatnya. Sayangnya, banyak pengunjung yang tidak bertanggung jawab merusak keindahan taman bunga ini.
Setelah banyak wisatawan yang hadir kondisiAmaryllis Garden rusak akibat terinjak injak oleh pengunjung. Tidak sedikit tanaman bunga yang mati karena terinjak atau terduduki saat pengunjung lewat atau berpose di tengah tanaman. Fenomena ini sempat ramai dibicarakan dan banyak yang geram atas kejadian ini.
Taman bunga Amaryllis berada di kawasan Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pada 2016, sekitar 1,5 ton sampah berhasil diangkut dari Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyaknya wisatawan yan datang ke sini menjadi alasan terkumpulnya sampah dalam kegiatan Clean Up saat itu.
Dilansir dari satu berita Kompas.com , rekapitulasi sampah kegiatan Clean Up Gunung Rinjani menunjukkan kontribusi sampah terbanyak berasal dari Jalur Desa Sembalun yakni 947 kilogram. Sementara itu, sampah yang dikumpulkan dari Jalur Desa Senaru seberat 527,2 kilogram. Sampah yang ditemukan berasal dari sampah non organik dan organik, tetapi didominasi sampah organik. Saat itu banyak pendaki yang berbondong bondong ke Gunung Rinjani, tetapi menyepelekan masalah kebersihan.
Atas kejadian ini para pendaki dan pelaku wisata diharapkan bisa meningkat kesadarannya. Pulau cantik dengan hamparan rumput hijau Gililawa, pernah kebakaran pada tahun 2018 lalu. Api melahap pegunungan itu selama 9 jam, membuat 10 hektar spot favorit wisatawan di TNK kondisinya memprihatinkan.
Api diduga berasal dari oknum yang diduga membuang puntung rokok sembarang dan memicu kebakaran. Spot yang terkenal itu menjadi ladang berwarna hitam hangus yang memprihatinkan.