Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara meminta daerah untuk memberikan data paling akurat terkait keluarga yang membutuhkan bantuan di tengah wabah virus corona (Covid 19). Pasalnya, Juliari menyebut, adanya masalah data bantuan sosial (bansos) belum juga terselesaikan hingga saat ini. Sehingga, bansos belum sampai ke masyarakat yang membutuhkan. "Kami memberikan keleluasaan kelonggaran kepada kabupaten kota untuk memberikan data keluarga keluarga yang terdampak untuk kami berikan bansos tunai," kata Juliari melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Lebih lanjut, Juliari mengatakan, Kementerian Sosial memang memiliki data tingkat kesejahteraan sosial (DTKS). Namun, ia menegaskan data DTKStak menjadi satu satunya yamg digunakan dalam penyaluran bansos. "DTKS kami hanyalah menjadi referensi. Tidak langsung menggunakan DTKS sebagai satu satunya data untuk penerima bansos tunai. Jadi pemda beri kami data akurat sehingga bansos bisa disalurkan dengan tepat," ucapnya.
Mensos Juliari juga menjelaskan, untuk warga di luar Jabodetabek, akan mendapat bansos berupa uang tunai atau bantuan langsung tunai (BLT). "Besarannya Rp 600 ribu per KK selama 3 bulan. Target 9 juta KK. Kami mendapatkan data 9 juta ini dari daerah tingkat dua pemkab dan pemkot," jelasnya.