Update Kasus Covid-19 di Indonesia: Saat Ini Tercatat Ada 195.948 ODP dan 18.283 PDP

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto mengungkap jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini mencapai 195.948 orang. Angka tersebut naik dari hari sebelumnya, Rabu (22/4/2020), yang mencatat 193.571 orang. "ODP sebanyak 195.948 orang," ujar Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020).

Dari jumlah tersebut, menurut Achmad Yurianto sebagian besar sudah selesai dipantau dan dalam keadaan sehat. Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi. Kemudian untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meningkat menjadi 18.283 orang.

Sehari sebelumnya tercatat hanya 17.754 orang. "PDB sebanyak 18.283 orang di seluruh provinsi yang telah berdampak dan 267 kabupaten kota terdampak," ucapnya. Angka kasus positif virus corona atau Covid 19 kembali bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid 19, Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan kasus positif virus corona sebanyak 357 pasien, dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Sehingga total kasus positif corona di Indonesia meningkat menjadi 7.775 orang. "Kasus baru terkonfirmasi berjumlah 357, jadi totalnya menjadi 7.775," ujar Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020).

Kemudian, Achmad Yurianto mengungkap terdapat tambahan pasien sembuh sebanyak 47 orang. Dengan penambahan tersebut kin totalnya 960 orang telah dinyatakan sembuh dari virus corona. Sementara untul kasus meninggal naik menjadi 647 orang setelah adanya tambahan 11 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah. Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona. "Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020). Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis. "Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya. Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam. Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun. "Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita. "Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri. Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya. "Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.

Leave a Comment