Bagi penderita diabetes, mengontrol gula darah dalam tubuh adalah hal penting dan tak bisa ditawar lagi. Sebab, lonjakan gula darah bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Melansir Medical News, lonjakan gula darah bisa menyebabkan komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardio vaskular.
Untuk menghindari risiko tersebut, penderita diabetes harus menjaga kadar gula dalam tubuh sebaik mungkin. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Berikut faktor faktor tersebut: Makanan tinggi gula atau karbohidrat berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah.
Pasalnya, makanan kaya gula dan karbohidrat mengandung glikemik tinggi yang bisa berpengaruh pada kadar gula dalam tubuh. Itu sebabnya, mereka yang mengalami diabetes harus menghindari makanan yang mengandung glikemik tinggi. Gaya hidup pasif juga berisiko membuat gula darah melonjak tinggi. Sebab, aktivitas fisik bisa mempengaruhi sensitivitas insulin hingga 48 jam yang bisa membuat gula darah seimbang.
Agar gula darah seimbang, penderita diabetes bisa melakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Merokok juga berpotensi membuat gula darah melonjak. Selain itu, merokok juga bisa membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Tentunya, ini bisa menyebabkan gula darah semakin tak terkontrol yang bisa berdampak serius bagi penderita diabetes.
Stres juga bisa menyebabkan produksi kortisol meningkat. Hal ini bisa meningkatkan glukosa dan mengurangi efektivitas insulin. Akibatnya, kadar gula dalam tubuh meningkat. Untuk menghindari hal ini, kita bisa melakukan manajemen stres dengan melakukan latihan yoga atau meditasi. Riset dari Boston University School of Medicine membuktikan, orang yang tidur kurang dari enam jam semalam rentan mengalami komplikasi gula darah.
Kurang tidur bisa memicu stres kronis yang turut meningkatkan gula darah dan membuat tubuh rentan mengalami resistensi insulin.